Otosia.com - Kadangkala kita terlalu banyak pertimbangan dalam memilih sesuatu. Zaman memang selalu berubah, dan oleh karenanya kondisi itu meminta kita untuk sesegera mungkin menyesuaikan diri. Ini juga yang 'sebenarnya' bisa kita rasakan saat melihat Jeep Compass 2.4 Limited atau Jeep Compass 2012.
Mengapa memakai kata 'sebenarnya'? Apakah kurang 'nyata' secara langsung? Diam-diam, Jeep Compass menyuguhkan segala yang dibutuhkan dan dihasratkan para penyuka Jeep atau mungkin Anda calon penyuka Jeep.
Kalau kita diminta menyebut 100 mobil terbaik di dunia sesuai keinginan kita, niscaya Cherokee XJ keluaran 1984 yang kekar, kotak, tetapi proporsional itu masuk di dalamnya. Desain dari bodinya pun ibarat tradisi yang masih dipertahankan oleh Jeep di dalam desain Compass.
Lantas karena masih segaris dengan Cherokee, Jeep Compass pun secara tidak langsung sedarah dalam hal desain dengan Grand Cherokee, yang oleh karenanya mencetuskan nama panggilan 'Baby Grand Cherokee' bagi Compass.
Lalu diam-diam pula dia mengakomodasi kebutuhan dimensi yang kompak, terutama mungkin bagi kaum perempuan yang menginginkan mobil kekar yang tidak kebesaran. Jadi kira-kira, walaupun banyak maunya, masih ada jalannya.
Alhasil, Jeep Compass adalah persembahan bagi mereka yang menginginkan kekarnya Grand Cherokee, tetapi tidak mau kegedean; mau Cherokee legendaris, tetapi menginginkan yang lebih modern; mau mewahnya Grand Cherokee pula, tetapi ingin harga yang lebih ekonomis dan irit bahan bakar.
Lantas buat apa repot-repot naik Jeep kalau cuma di dalam kota?
Repot adalah kata umum bagi mereka yang kerap pusing karena terlalu banyak mengatasi sejumlah hal. Sementara itu, berada di dalam kabin Compass, dan berada di belakang lingkar kemudinya, kita tinggal menyerahkan segalanya kepada si penjelajah berharga Rp. 555 juta (off-the road) ini.
Walau disapa 'baby', mesin Compass berkapasitas 2.400 cc DOHC 16-valve VVT sanggup menuai daya 172 hp dan tarikan 165 Ib-ft. Tenaga mesinnya disalurkan lewat set transmisi otomatis CVT12 dengan teknologi AutoStick.
AutoStick memungkinkan Anda memindah gigi secara manual, kalau-kalau ingin akselerasi yang lebih cepat dari kondisi normal saat tuas perseneling ke 'D' atau drive. Geser dan tahan D barang sekejap, maka akselerasi beralih secepat Anda mengendarai mobil bertransmisi manual.
Tancap gas pun, Anda masih dijaga lagi dengan fitur-fitur pengendalian. Sebut saja brake traction control yang mengatur gerak mobil jika antara tarikan, tenaga, gaya dorong, dan pengereman tidak imbang.
Ada pula fitur Electronic Stability Control (ESC) yang dirancang untuk membantu pengemudi mengendalikan arah mobil. Kerjanya terintegrasi dengan antilock brake system (ABS) dan hydraulic brake assist yang menata pengereman dengan hitungan presisi sehingga tidak langsung berhenti dan membuat mobil nyelonong.
Sementara sistem pengendalian bekerja, Anda akan tetap terhubung, terinformasikan, terhibur, dan terfokus untuk mengemudi karena adanya peranti multimedia dalam head unit yang dilengkapi fitur UConect.
Fitur ini pun memungkinkan Anda memerintah dengan suara, untuk menjembatani kebutuhan untuk ponsel, radio, pemutar MP3, dan gadget lainnya. Head unit tersebut memiliki kemampuan memutar CD/DVD dan MP3, memiliki remote port USB, jack audio, penyimpanan hard disk, perintah suara, dan audio Bluetooth streaming.
Dengannya Anda juga bisa sambil menerima telepon, jika sangat penting, berkat teknologi Bluetooth. Sistem pintar ini sendiri mampu mensinkronisasi nomor telepon ponsel Anda hingga 1.000 entri.
Soal keamanan berkendara, ada lebih dari 30 sensor dan struktur bodi yang kuat saat menahan benturan. Konsep crumple zone di bodi akan menyerap energi akibat tumbukan tanpa mengubah struktur kabin mobil.
Benturan keras di depan pun sudah diantisipasi kantong udara (airbag) yang dengan teknologi multistage bisa mengaktifkan kecepatan letusan airbag sesuai dengan benturan yang terjadi demi mencegah shock pengemudi dan penumpang. Tak ketinggalan, kantong udara juga tersedia di kursi depan dan pilar, untuk mencegah cedera akibat benturan samping.
Kursi pun dipasangi Active Head Restraints yang akan bergerak maju ke atas untuk menahan gerak kepala jika ada benturan dari belakang.
Urusan repot ganti ban atau cari tukang tambal ban malam-malam sudah diantisipasi sebuah sensor yang tertanam di velg guna memantau tekanan angin ban.
Urusan repot ganti ban atau cari tukang tambal ban malam-malam sudah diantisipasi sebuah sensor yang tertanam di velg guna memantau tekanan angin ban.
Jika tekanan kurang (mungkin lupa rutin mengisi) maka sensor akan segera memberi tahu pengemudi. Jeep Compass juga dilengkapi kaca spion dengan pemanas yang bermanfaat mencegah embun sehingga menghalangi pantauan ke samping belakang.
Masuk medan ekstrim? Masih ada pula full-time 4WD dengan locker otomatis, off road mode, dan Hill Descent Contol (HDC).
Misalnya saja ban menapaki medan yang tidak rata, dan salah satu ban tertahan karena lumpur atau hal lainnya.
Misalnya saja ban menapaki medan yang tidak rata, dan salah satu ban tertahan karena lumpur atau hal lainnya.
Kerja locker otomatis memudahkan mobil kembali bergerak atau tidak spin atau selip karena gigi-gigi di locker tersebut bekejar secara mekanikal untuk mengalihkan hasil putaran mesin ke roda lain yang tidak dalam kondisi terkunci atau spin atau selip tadi.
Turunan yang agak mengerikan pun bukan soal karena giliran Hill Descent Contol (HDC) yang bekerja. Jangan takut, asal masih memungkinkan, Jeep Compass akan bergerak turun teratur dengan tahapan tenaga mesin yang sudah ditata agar mobil lepas kendali dan terjungkal.
Mubazir bawa mobil offroad di tengah kota? Mereka yang mengatakan hal itu akan memijat-mijat kening jika akhirnya sadar bahwa medan kota tak kalah mengerikannya dengan hutan rimba dan pegunungan.
Jeep Compass sendiri, yang menggunakan ban dengan velg ultra-Brite 18-inci aluminium dan dilengkapi lampu kabut, roof rack, tailamp trapezium, spoiler belakang, serta handle pintu sewarna exterior dan keyless entry, diklaim bisa menerabas genangan hingga setinggi 50 cm.
Oleh karenanya, Jeep Compass, sekiranya, bisa diandalkan ketika kota seperti Jakarta, yang semarak dengan lubang jalan dan banjir selutut kaki, sedang banyak maunya. (kpl/nzr/bun) SOURCE
Artikel Terkait: