Penjualan motor matik di Indonesia menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada Januari - Mei, mencatat bahwa penjualan sepeda motor secara nasional mencapai 3.160.436 unit.
Dari jumlah tersebut, penjualan sepeda motor bebek hanya sekitar 29,5 persen, sedangkan skutik mencapai sekitar 58 persen, dan sisanya sepeda motor sport sebesar 12,5 persen.
Walau motor matik menunjukkan pertumbuhan yang cukup membanggakan, Honda menegaskan akan terus mempertahankan produksi sepeda motor bebek di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM), selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) motor Honda di Tanah Air, optimis permintaan sepeda motor bebek tak akan habis.
Hal itu dikarenakan beberapa wilayah di Indonesia, terutama dengan infrastruktur yang belum bagus, lebih cocok untuk pemakaian motor bebek dibandingkan matik.
"Kami yakin masih ada konsumen yang membutuhkan sepeda motor bebek yang irit dengan mesin yang tangguh, terutama daerah perkebunan dan luar Pulau Jawa yang infrastruktur belum bagus," ujar Margono Tanuwijaya, Direktur Pemasaran di Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (16/5), di sela-sela perayaan akhir perjalanan Ekspedisi Nusantara Honda Revo.
Oleh karena itu, lanjut Margono, AHM masih akan mengusung Honda Absolute Revo untuk bersaing di segmen sepeda motor bebek kelas bawah yang berorientasi pada kendaraan yang irit dan tangguh. Pada Januari - Mei tahun ini penjualan Honda Absolute Revo mencapai 185 ribu unit dari total penjualan AHM sebesar 1.769.792 unit. (kpl/bun) SOURCE
Artikel Terkait: